Selasa, Januari 22, 2013
Kamis, Januari 10, 2013
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
1. Pengertian
PLTD
adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator. Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan
alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja,
membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar
minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak
utamanya.dan seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator
menjadi tenaga listrik. PLTD biasa di gunakan sebagai pusat listrik untuk
mengatasi adanya beban runcing yang sewaktu-waktu bisa muncul. PLTD disebut
pusat listrik beban runcing karena memiliki beberapa kelebihan-kelebihan
sebagai berikut:
·
Dapat
mengambil beban dengan cepat,sehingga dapat meratakan beban dengan cepat.
·
Pada
saat star putaran mesin dari 0 rpm sampai sikron dengan jaringan membutuhkan
waktu yang relatif cepat.
·
Ongkos
pembangunannya relative rendah daripada pembangkit listrik yang lain.
1.1 Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama
untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok
kebutuhan listrik suatu pabrik. Indonesia bisa menghemat penggunaan solar
dengan memanfaatkan sekam (kulit biji padi) sebagai sumber energi pembangkit
listrik tenaga diesel (PLTD). Bauran antara gas
dari batubara hasil proses gasifikasi dengan solar sebagai bahan bakar PLTD
sistem dual fuel, selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap solar
juga mengurangi cost production.
Prinsip
kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High
Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel.
Mulanya udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian diinjeksi dengan bahan
bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan tertentu campuran bahan
bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran seperti ini
pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal
inilah yang menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari
50 %. Namun apabila dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada
kapasitas daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini
dikarenakan rasio kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar daripada mesin
bensin.
1.2 Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Suatu
SPD setidaknya harus mempunyai peralatan sebagai berikut :
a.
Mesin
Diesel
Masing-masing
dari jenis mesin diesel ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Macam-macam mesin diesel:
1)
Mesin
dengan dua langkah atau empat langkah.
Yang di
maksud dengan mesin dua langkah yaitu mesin yang pada saat melakukan torak
mesin ini bergerak maju mundur sebanyak dua kali sehingga generator baru dapat
berputar sekali.
Sedangkan
yang dimaksud dengan mesin empat langkah (empatfase) adalah mesin yang
pada saat melakukan torak mesin ini bergerak empat kali maju mundur, sehingga
generator akan menghasilkan putaran sebanyak satu kali.
1)
Turbo
charger dan intercooling.
2)
Silinder
sebaris atau V.
3)
Putaran
rendah dan medium.
4)
Governor,
hidrolis, mekanis, elektronik.
5)
Pompa
bahan bakar.
b. Generator
1)
Tanpa
sikat dan AVR.
2)
Tegangan
rendah (380 volt) dan tegangan menengah (6,3 Kv atau 11 Kv).
3)
Mempunyai
bantalan ganda atau bantalan tunggal.
4)
Mempunyai
pendingin sendiri (dengan udara)
c. Sistem pendingin mesin
1)
Pendinginan radiator.
2)
Pendinginan kolam.
3)
Pendinginan menara.
d. Peralatan bantu
1)
Sistem bahan bakar.
2)
Sistem air
pendingin.
3)
Sistem pelumasan.
4)
Sistem gas
buang.
5)
Sistem menjalankan (start
mator diesel).
e. Sitem kontrol SPD
1)
Gambar
kontrol panel.
2)
Panel
kontrol mesin dan peralatan bantu.
3)
Panel baterai.
4)
Panel paralel.
5)
Transformator
pemakaian sendiri.
2. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Bahan bakar di
dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki penyimpanan
sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam
tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar
minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel),
di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika
bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan
ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian
dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara
dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi
dengan suhu mencapai ±600°C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber). Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG)
atau nozzel (untuk BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion
chamber).
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang
tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat
itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis
yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang
bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah
menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik
torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik
torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya geral listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum
faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam
suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong
gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan
diinduksikan gaya gerak listrik.
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan
trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip
kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika
pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul
garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder
satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer
yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi,
akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Menggunakan saluran
transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban tegangan
listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Daya Yang Dihasilkan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD)
PLN membakukan
kapasitas SPD sebagai berikut :
§ Kelas 1 : SPD berkapasitas 50 Kw PLTD bakal
§ Kelas 2 : SPD berkapasitas 100 Kw
§ Kelas 3 : SPD berkapasitas 250 Kw PLTD kecil
§ Kelas 4 : SPD berkapasitas 500 Kw
§ Kelas 5 : SPD berkapasitas 750 Kw
§ Kelas 6 : SPD berkapasitas 1000 Kw
§ Kelas 7 : SPD berkapasitas 2500 Kw
§ Kelas 8 : SPD berkapasitas 4000 Kw PLTD sedang
§ Kelas 10 : SPD berkapasitas 8000 Kw
§ Kelas 11 : SPD
berkapasitas 12000 Kw PLTD
besar
Kapasitas
SPD tersebut diatas mendapatkan toleransi sebesar 10 %
sampai 20%, sehingga dapat dipenuhi oleh sebagian besar pabrik pembuatan
SPD. Pengelompokan SPD dalam PLTD bakal, PLTD kecil, PLTD sedang dan
PLTD besar, dimaksudkan untuk memudahkan dalam perencanaan PLTD. Pembakuan
kapasitas satuan pembangkit diesel didasarkan atas berbagai faktor
yang diperoleh dari pengalaman dalam pelaksanaan proyek-proyek
pemasangan pembangkit diesel maupun pembangunan pembangkit-pembangkit listrik
tenaga diesel yaitu :
a.
Perecanaan untuk
proyek – proyek pemasangan pembangkit diesel.
b.
Pembelian pembangkit listrik.
c.
Referensi dari
produsen pembangkit diesel.
d.
Pembangkit diesel
yang dipakai untuk memikul beban dasar.
Pertimbangan
dasar yang sangat penting bagi pembakuan kapasitas satuan pembangkit
diesel ialah umur ( life time ) mesin
diesel. Kecenderungan teknologi modern ialah membuat
mesin dengan putaran yang lebih tinggi, oleh karena dengan putaran
yang lebih tinggi ini dapat dibuat mesin yang lebih kecil ukuran
fisiknya dengan daya keluaran yang sama.
Kemajuan teknologi dibidang metallurgi (
logam ) memungkinkan hal ini dan oleh karena itu
setiap produksi dari type dan oleh karena itu setiap
produksi dari tipe dan peraturan tertentu haruslah
dibuktikan keberhasilannya setelah beroprasi yang berhasil baik
selama 12.000 jam atau dua tahun.
a.
Putaran
mesin (h)
b.
Tekanan ( silinder 0
efektif rata-rata (Pe).
c.
Kecepatan
torak rata-rata (Lm)
Yang
dapat diperoleh dari rumus berikut ini :
( berlaku
khusus bagi mesin empat langkah
= Diesel) dimana :
M = kapasitas
mesin (Kw)
D = diameter silinder (cm)
S = langkah torak (cm)
H = putaran per menit
(ppm)
J = jumlah silinder
Pe =
tekanan (silinder) efektif rata-rata (kg/cm²)
3. Keunggulan dan Kelemahan PLTD
PLTD sebagai pembangkit tenaga listrik yang instan,
saat ini paling banyak digunakan sebagai sumber pembangkitan tenaga listrik.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dan kelemahan apabila menggunakan PLTD
sebagai sumber pembangkitan tenaga listrik.
Keunggulan
jika menggunakan PLTD
·
Daya listrik tersedia sesuai dengan kebutuhan
·
Secara teknis handal
·
Layanan purna jual relatif mudah diperoleh
·
Biaya investasi (Rp/kW) relatif murah.
Kelemahan
jika menggunakan PLTD
·
Biaya operasi dan pemeliharaan mahal
·
Memerlukan transportasi penyediaan dan penyimpanan BBM
·
Menimbulkan polusi udara, kebisingan, dan bau,
·
Memerlukan pemeliharaan rutin
Sistem operasi tidak efisien (boros) pada kondisi
beban rendah.
Langganan:
Postingan (Atom)